Translate here


Breaking News

Friday, June 6, 2014

Bagaimana peristiwa isro mi'roj bisa terjadi?

Ketika itu, langit dan bumi saling mengejek. Bumi berkata, "Hai Langit, Aku ini lebih baik daripada engkau? aku punya gunung, laut, sungai (Bumi menyebutkan segala isi dunia)". Lalu langit menjawab, "Hai Bumi, sesungguhnya aku lebih baik daripada engkau. Aku punya halilintar, bulan, bintang, bahkan matahari yang menyinari engkau setiap hari, jelaslah aku ini lebih baik daripada engkau, jika tidak ada matahari maka engkau pasti gelap".  Bumi pun tidak mau kalah dan menjawab lagi, "Aku ini lebih baik daripada engkau, aku punya ka'bah dimana seluruh umat islam dan para anbiya berada di sana mengelilinginya". Langit pun juga tidak mau kalah dan menjawab lagi, "Sesungguhnya aku lebih baik daripada engkau, aku punya baitul makmur dimana para malaikat berada di sana dan mengelilinginya". Bumi seolah tidak ingin kalau dia kalah lalu dia menjawab, "Aku lah yang lebih baik daripada engkau, aku punya makhluk yang mana Allah menciptakannya untuk menjadi pedoman seluruh umat islam yaitu Rosulullah SAW". Kali ini, langit tidak bisa menjawab lagi lalu ia berdo'a kepada Allah, "Ya Allah, angkatlah Rosulullah ke langit ini :(". Lalu, Allah mengabulkan do'a tersebut karna (do'a orang teraniaya dikabulkan :D).

Masih mau lanjut ceritanya???? Hehehe

Lalu, pada tanggal 27 Rajab Allah memerintahkan Malaikat Jibril as dan Malaikat 'Izrail as, "Jangalah engkau (Jibril)  bertasbih pada malam ini dan janganlah engkau (izrail) mencabut nyawa pada malam ini". Malaikat Jibril as bertanya, "Apakah kiamat telah sampai?". Allah SWT berfirman, artinya, "Tidak, wahai Jibril. Tapi pergilah engkau ke surga dan ambillah buraq dan bawalah Rosulullah dengan buraq itu." Kemudian Jibril pun pergi ke surga tempat dimana buraq berada. Kemudian, dia menemukan 40 juta buraq di taman surga. Setiap buraq memiliki mahkota di keningnya bertuliskan kata-kata, "Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah." Di antara buraq itu, Jibril melihat pada seekor buraq yang memisahkan diri sendirian seraya menangis bercucuran air matanya. Jibril menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?" Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 ribu tahun yang lalu, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan. " Berkata Jibril as, "Aku akan memberikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu." Kemudian Jibril as memakaikan pelana dan kekang ke buraq itu untuk dibawa kepada Nabi Muhammad SAW.

*** Pada malam itu Nabi Muhammad SAW. sedang berbaring di antara dua orang yaitu paman beliau, Hamzah dan sepupu beliau, Ja'far bin Abi Thalib yang sedang tidur di dekat Kabah, tiba-tiba datang kepada beliau 3 orang pria yang ternyata adalah malaikat Jibril dan Mika'il beserta seorang malaikat lain . Ketika itu Muhammad terbangun oleh suara yang memanggilnya, "Hai orang yang sedang tidur, bangunlah!" Dan ia pun terbangun, di hadapannya sudah berdiri Malaikat Jibril. Jibril memerintahkan malaikat lain mengangkat Rasulullah ke suatu tempat. Kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad saw. ke sumur Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Kemudian Jibril membelah badan beliau mulai dari tenggorokan sampai ke bawah perutnya. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: "Bawakan kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat membersihkan hati beliau. Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga kali serta membuang gumpalan hitam ('alaqah) yaitu tempat setan membisikkan waswasnya dari hati beliau; kemudian mereka meletakkannya kembali di tempat asal. Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril. Kemudian didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan dan dituangkan habis ke dada Nabi saw; dan dadanya dipenuhi dengan kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman ; kemudian ditutup kembali dan di antara kedua belikat beliau distempel dengan stempel kenabian. Semua proses itu tidak menimbulkan sakit sedikit pun kepada Nabi. Setelah selesai, Nabi diminta agar berwudlu. Masjidil Haram tempat awal perjalanan Kemudian didatangkan seekor buraq yang telah diberi pelana dan kendali. Buraq itu adalah binatang yang putih, panjang, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal (baghal: hewan peranakkan dari kuda dan keledai). Buroq memiliki empat kaki. Buraq ini dapat meloncat sejauh batas pandangannya; kedua telinganya selalu bergerak. Jika naik gunung kedua kaki belakangnya memanjang dan jika menuruni jurang kedua kaki depannya memanjang. Dia memiliki dua sayap di kedua pahanya yang dapat membantu dan memperkuat kecepatannya. Ketika Nabi SAW pertama kali akan mengendarai Buraq, buroq bertingkah liar sehingga menyulitkan Nabi Muhammad SAW. untuk menaikinya. Kemudian Jibril meletakkan tangannya pada leher buraq seraya berkata: "Apakah engkau tidak malu wahai buraq?; Demi Allah, tidak ada seorang makhlukpun yang menaikimu yang lebih mulia menurut Allah dari pada beliau, maka malulah si buraq, lalu berbaring dan tenang sehingga Nabi SAW. dapat menaikinya. *** Peristiwa Isra 'dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha Nabi Muhammad merasa bahagia pada waktu itu karena ia dapat mengendarai buraq. Jibril memegang tali kekang sementara Mikail memegang pelana. Israfil memegang kain pelana. Buraq bergerak di angkasa dalam sekejap mata. Tidak berapa lama Nabi mengendarai Buraq, sampailah beliau dan Jibril ke suatu tempat yang banyak pohon kurmanya. Jibril berkata, "Ya Muhammad, turun dan berdoalah kepada Allah di tempat ini. Nabi disuruh oleh Jibril agar melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat. Kepada Nabi, Malaikat Jibril menjelaskan, "Tahukah engkau bahwa engkau shalat di Thaibah (Madinah) dan disitulah engkau kelak berhijrah". Kemudian perjalanan dilanjutkan. Di suatu tempat Jibril menyuruh Nabi SAW turun untuk shalat sunnah 2 rakaat. "Inilah Thuur Sina, tempat Musa berbicara langsung dengan Tuhannya" kata Jibril. Perjalanan dilanjutkan kembali dan untuk ketiga kalinya Jibril memerintahkan untuk berhenti disuatu tempat dan menyuruh melakukan shalat sunnah 2 rakaat lagi. Setelah selesai sholat berkatalah Jibril kepada Nabi saw., "Tahukah engkau dimana engkau sholat kali ini?" Engkau sholat di Baitul Lahm, tempat Isa dilahirkan ". *** Perjalanan diteruskan lagi. Dalam perjalanan ke Yerusalem, Nabi diperlihatkan dengan berbagai pemandangan simbolik. Setiap kali melihatnya, Jibril menjelaskan fakta sebenarnya peristiwa tersebut. Tiba-tiba Nabi Muhammad saw. melihat Jin Ifrit yang membuntuti beliau dengan membawa obor. Setiap kali ia menoleh, ia melihatnya menyebabkan mata Rasulullah selalu berpaling ke arahnya. Kemudian malaikat Jibril berkata, "Apakah engkau mau aku ajarkan kalimat untuk menghalau Ifrit itu?" Nabi saw. bersabda, "Baik ! ". Lalu malaikat Jibril berkata, "Ucapkan: Aku berlindung dengan wajah Allah Yang Maha Mulia dan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna yang tidak ada orang yang baik dan tidak pula orang yang durhaka dapat melampauinya, dari kejahatan apa saja yang turun dari langit dan dari kejahatan apa saja yang naik ke langit; dari kejahatan apa saja yang masuk ke dalam bumi dan dari kejahatan apa saja yang keluar dari bumi; dari fitnah-fitnah di waktu malam hari dan di waktu siang hari; dari bencana-bencana dari malam hari dan siang hari, kecuali bencana yang datang dengan kebaikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang! Setelah Nabi Muhammad saw. membaca doa tersebut, maka jin Ifrit yang membuntuti beliau jatuh tersungkur dan obornya padam. Kemudian Nabi melihat kaum yang menanam tanaman pada suatu hari dan pada hari itu pula tanaman tersebut dapat dipanen. Dan setiap kali dipanen, buahnya kembali lagi seperti semua. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril beliau mendapat jawaban bahwa apa yang beliau lihat itu adalah gambaran dari orang-orang yang berjuang untuk membela agama Allah. Amal baik mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali. Nabi Muhammad saw. mencium bau harum. Setelah ditanyakan kepada malaikat Jibril tentang bau apakah yang tercium oleh Nabi Muhammad saw. tersebut; ia mendapat jawaban bahwa bau tersebut adalah bau dari Masyithah beserta suami dan kedua anaknya yang dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir yang mengaku sebagai Tuhan, karena mempertahankan imannya dan mengingkari ketuhanan Fir'aun. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang membentur-benturkan kepala mereka pada batu sehingga kepala mereka itu pecah. Dan setiap kali kepala mereka pecah, maka pulih kembali, lalu mereka benturkan kembali. Pekerjaan tersebut mereka lakukan terus-menerus tanpa berhenti. Nabi Muhammad saw. mendapat jawaban dari malaikat Jibril atas pertanyaan beliau, bahwa perbuatan tersebut adalah gambaran dari siksaan yang akan diberikan di hari kiamat kepada orang-orang yang malas melakukan shalat wajib dan sering mengakhirkan dari waktunya. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang pergi berombongan seperti kawanan unta dan kambing yang pergi ke tempat penggembalaan dalam keadaan telanjang. Hanya kemaluan dan dubur mereka saja yang tertutup dengan secarik kain. Mereka makan kayu berduri yang sangat busuk baunya (kayu dlari '), buah zaqqum (buah tetumbuhan yang sangat pahit) dan bara serta batu-batu dari neraka Jahannam. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang tidak mau membayar zakat, baik zakat wajib maupun zakat sunnat. Allah swt. sama sekali tidak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang memenuhi dua potong daging. Yang sepotong daging yang telah masak dalam sebuah kendil, sedang yang sepotong lagi daging mentah yang busuk. Kaum tersebut melahap daging mentah yang busuk serta meninggalkan daging yang telah masak. Kaum tersebut adalah gambaran dari ummat Nabi yang telah memiliki istri yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi pelacur dan tidur bersama pelacur sampai pagi; dan gambaran dari para wanita yang telah memiliki suami yang halal dan baik, tetapi mereka mendatangi laki-laki hidung belang dan tidur bersamanya sampai pagi. Nabi Muhammad saw. melihat kayu yang melintang di tengah jalan, sehingga tidak ada pakaian atau lainnya yang melewatinya, kecuali kayu tersebut menyobekkannya. Kondisi tersebut adalah sebagai gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang suka duduk-duduk di jalanan sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas. Setelah menjawab pertanyaan Nabi Muhammad saw. malaikat Jibril membaca ayat Al Qur'an yang tersebut dalam surat Al A'raf ayat 86 yang antara lain berbunyi sebagai berikut: Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah .. .. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang berenang di sungai darah dengan menelan batu. Ini adalah gambaran dari orang yang memakan riba. Nabi Muhammad saw. melihat orang laki-laki yang mengumpulkan kayu bakar. Laki-laki tersebut tidak kuat membawanya; akan tetapi jumlah kayu bakar tesebut tidak dikurangi, melainkan ditambahi. Ini adalah gambaran dari ummat Nabi Muhammad saw. yang memangku tugas atau jabatan rangkap. Dia tidak mampu menunaikan amanat-amanat dari tugas-tugas dan jabatan-jabatan tersebut, akan tetapi masih mau menerima tugas dan jabatan lainnya. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang menggunting lidah dan bibir mereka dengan gunting besi. Setiap kali lidah dan bibir mereka digunting, maka lidah dan bibir tersebut kembali seperti sedia kala. Mereka melakukan hal tersebut terus menerus tanpa berhenti. Ini adalah ibarat dari tukang-tukang khutbah yang menimbulkan fitnah, yaitu tukang-tukang khutbah dari ummat Nabi Muhammad saw. yang meng-khutbahkan apa yang mereka sendiri tidak melakukannya. Nabi Muhammad saw. melihat kaum yang memiliki kuku-kuku dari logam. Mereka mencakari wajah dan dada mereka dengan kuku tersebut. Ini adalah ibarat orang-orang yang senang menggunjing orang lain dan melecehkan kehormatan orang lain. Nabi Muhammad saw. melihat sapi jantan yang besar keluar dari lubang yang kecil. Sapi tersebut ingin masuk kembali ke dalam lubang tempat ia keluar, akan tetapi tidak dapat. Ini adalah ibarat dari orang yang mengucapkan omongan yang besar, kemudian dia menyesalinya, tetapi tidak dapat menarik kembali omongan tersebut. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kanan: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu!". Nabi Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad saw.: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Yahudi. Jika engkau memenuhi panggilan tersebut, niscaya banyaklah di kalangan umat engkau yang menjadi Yahudi. Nabi Muhammad saw. mendengar panggilan dari arah kiri: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu!". Nabi Muhammad saw. tidak menjawab, kemudian malaikat Jibril berkata kepada beliau: "Panggilan tadi adalah panggilan dari orang-orang Nasrani dan jika engkau menjawab seruan itu tadi, wahai Muhammad, niscaya banyaklah di kalangan umat engkau yang menjadi Nasrani. " Nabi Muhammad saw. melihat wanita yang terbuka kedua lengan bawahnya dan memakai segala macam perhiasan. Wanita tersebut berkata: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu!". Nabi Muhammad saw. tidak menolehnya. Setelah Nabi Muhammad saw. bertanya kepada malaikat Jibril tentang siapakah wanita tersebut, maka Jibril menjawab: "Itulah dunia!; jika engkau memenuhi panggilannya, niscaya ummat engkau lebih mementingkan dunia dari pada akhirat. Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang tua yang mengajak dia untuk menyimpang dari jalan yang akan dilaluinya sambil berkata: "Kemari Muhammad!". Malaikat Jibril berkata: "Terus lurus Muhammad!". Nabi Muhammad saw. bersabda kepada Jibril: "Siapakah dia?". Jibril menjawab: "Dia adalah Iblis, musuh Allah, yang menginginkan agar engkau cenderung kepadanya!". Nabi Muhammad saw. bertemu dengan seorang wanita tua di pinggir jalan memanggil Nabi saw.: "Wahai Muhammad, pandanglah aku; aku akan meminta kepadamu!!". Malaikat Jibril berkata bahwa wanita tua itu adalah gambaran dari umur dunia yang tidak lagi tersisa kecuali seperti sisa umur dari wanita tua tersebut. *** Setelah menyaksikan berbagai pemandangan simbolis itu, akhirnya sampailah mereka di Yerusalem. Kemudian Nabi mengikatkan buraq itu sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Nabi Muhammad kemudian memasuki puing-puing kuil Sulaiman. Di sana telah menunggu satu jemaah. Dia menemukan kuil itu penuh dengan malaikat yang menantikannya. Lalu juga dilihatnya arwah para Nabi sejak nabi Adam as. sampai dengan nabi Isa as .. Nabi Muhammad bertanya kepada Jibril siapa mereka. Jibril menjawab, "Mereka adalah saudaramu diantara para nabi dan malaikat ini adalah para pemimpin seluruh malaikat di surga." Jibril kemudian berkata, "Ya, Muhammad, orang paling mulia dalam pandangan Allah, memimpin sholat. "Oleh Jibril Nabi Muhammad dikedepankan untuk menjadi Imam untuk shalat berjamaah. Nabi kemudian menjadi imam sholat berjamaah sebanyak dua rakaat. Seluruh nabi dan malaikat mengikutinya. Setelah selesai sholat bersama para Nabi, Beliau keluar dari Masjidil Aqsha, kemudian Nabi saw berkata kepada Jibril: Wahai Jibril aku merasa haus. Kemudian beliau didatangi dengan semangkuk arak dan semangkuk susu oleh Jibril as Nabi Muhammad memilih susu. Lalu Jibril as berkata: "Engkau telah memilih fitrah." "Benar, engkau telah memilih air susu adalah lambang kesucian dan seandainya engkau mengambil minuman keras niscaya akan tersesatlah engkau dan umat engkau."



*** Pengajian Isro Mi'roj di Madin 2 Pasir Lor oleh KH. Ahmad Ruba'i***

Sumber lain : http://bloggercint.blogspot.com/2014/03/awal-perjalanan-isra-nabi-muhammad-saw.html

No comments:

Post a Comment

Designed By VungTauZ.Com