Translate here


Breaking News

Sunday, September 13, 2015

YKS (Yuk Kita Sholawatan)

"Allahuma sholli 'alla sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad."

Pertama kali yang Allah ciptakan sebelum diciptakannya langit, bumi, dan seisinya adalah Nur Muhammad. Jadi, sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. syahadatain adalah Laa ilaha illa Allah Nurrumuhammadur Rosulullah. Kemudian, barulah setelah Nabi SAW dilahirkan, syahadatain menjadi Laa ilaha illa Allah Muhammadur Rosulullah. 


Sob…

Kata Pak Khadziq (Ustadz PP Al-Ittihad) dalam kitab Tanqihul Qoulal Khatsits, Shalawat adalah pembuka segala sesuatu. Do'a kita akan mangambang di langit ketika do'a tersebut tidak didahului dengan shalawat. Shalawat juga merupakan jalan agar kita diampuni oleh Allah, bahkan shalawat adalah satu-satunya ibadah yang pasti akan diterima Allah walaupun dengan riya’ loh. wahhhh!!


Oya Sobat pasti sudah hapal Q.S. Al–Ahzab:56 kan? Yang mana ayat tersebut memerintahkan kita untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi SAW.  Rosulullah SAW.  Bersabda, “Orang bakhil adalah orang yang ketika mendengar namaku ia tidak bersholawat kepadaku.” Jadi, alangkah baiknya jika kita bersholawat kepada beliau dengan mengucapkan “Allahumma sholli ‘alaih” dan lain sebagainya ketika kita mendengar nama beliau.

 


Kenapa sering kita dengar ketika orang mengucap nama Nabi sering didahului dengan kata “sayyidina”?

Teman-teman pernah tidak memanggil orang tua sobat dengan langsung menyebutkan nama tanpa didahului kata Bu, Pak, dll? Tentu saja tidak kan? Kenapa? Karena sobat pasti diajarkan adab, tata krama kan? Nah, begitu juga ketika kita mengucapkan nama Nabi dengan didahului kata sayyidina. Kata tersebut hanyalah sebuah adab ketika kita memanggil orang yang lebih tua daripada kita. Tapi bila ada saudara kita yang tidak menggunakannya pun tidak apa-apa. Namun, ketika ada ‘ilmu dan akhlak alangkah baiknya jika didahulukan akhlaknya. Nabi SAW. pun diutus menjadi Rosul karena akhlaknya bukan karena ilmunya., ya kan? ya kan? Percuma jika ilmu tidak diimbangi dengan akhlak.


Memang pada saat Nabi mengajarkan Sayyid Umar bin Khattab bagaimana cara bersholawat padanya, beliau megatakan “Allahumma Sholli 'ala Muhammad”, kenapa? Teman-teman tentu pernah berjumpa dengan seorang Kyai, kan? Bagaimana kira-kira jika beliau memperkenalkaan diri dalam sebuah acara pengajian? Apakah beliau akan mengatakan “Nama saya Bpk. K.H. Fulan” atau “Nama saya Fulan?” tentu saja jawaban yang kedua kan?. Tidak mungkin seorang kyai menyebutkan gelarnya dengan rasa ujub terhadap diri sendiri. Nah, begitu juga dengan kasus tadi, tidak mungkin seorang Rosul mengatakan “Panggil aku dengan kata sayyidina sebelum namaku, karena aku ini adalah makhluk yang patut kalian hormati” it’s impossible, isn’t it? (translate: gak mungkin kan). Pada waktu itu, Umar bin Khattab juga menggunakan kata sayyidina ketika menirukan Nabi pada saat mengajarinya bershalawat. Dan Nabi pun, tidak marah dengan hal tersebut. Jadi, semua yang dilakukan, diucapkan oleh shohabat-shohabat Nabi pasti sudah memiliki SK dari Nabi SAW. (wkwk SK) ya ibarat SK lah ya hehe





No comments:

Post a Comment

Designed By VungTauZ.Com